Cerita rakyat
tentang Kebo Iwa adalah sebuah cerita yang mengisahkan tentang raksasa yang
suka memakan manusia. Cerita rakyat Indonesia ini juga merupakan asal usul
terjadinya Danau Batur dan Gunung Batur. Oleh karena itu cerita rakyat ini
sangat terkenal di Bali sebab mengingatkan kita akan terjadinya Danau dan
Gunung Batur yang saat ini menjadi salah satu wisata alam di Bali.
Dikisahkan pada suatu hari musim kemarau telah tiba dan paceklik mulai melanda Pulau Bali. Satu persatu lumbung penduduk mulai kosong. Bahan makanan pokok mulai sulit didapat, banyak warga yang kelaparan dan berusaha mencari sumber makanan di berbagai daerah. Pada masa itu di Pulau Bali tinggal seorang raksasa yang sangat ganas, namanya Kebo Iwa. Ketika musim kemarau seperti ini Kebo Iwa seringkali mengamuk karena kelaparan. Jika tengah lapar Kebo Iwa akan memakan apa saja yang dia temui. Banyak ternak penduduk yang dijadikan santapannya. Tidak hanya itu jika sedang mengamuk dia juga akan mengejar-ngejar warga dan jika tertangkap Kebo Iwa langsung memakannya hidup-hidup.
Seluruh warga kampung menjadi ketakutan namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab mereka tidak bisa melawan kekuatan Kebo Iwa. Raksasa itu menjadi semakin buas memangsa ternak dan manusia. Kemudian ketua kampung mengumpulkan warga dan mencari cara untuk dapat membunuh Kebo Iwa. Setelah berdiskusi akhirnya mereka menemukan caranya yaitu penduduk akan berpura-pura membutuhkan pertolongan Kebo Iwa untuk membangun kembali rumah-rumah serta pura tempat peribadatan yang telah dirusak Kebo Iwa. Sebagai imbalannya kepala kampung berjanji akan menyediakan makanan yang banyak kepada Kebo Iwa agar dia tidak kelaparan lagi.
Mendengar imbalan yang besar Kebo Iwa merasa senang, kemudian dia segera membangun kembali rumah-rumah dan pura yang telah dirusaknya. Dalam beberapa hari saja rumah dan pura kembali berdiri. Sementara itu penduduk mengumpulkan kapur yang sangat banyak. Kebo Iwa merasa heran melihat kapur tersebut dan bertanya kepada penduduk. Untuk keperluan apa sehingga mereka mengumpulkan kapur yang sangat banyak hingga bergunung-gunung. Penduduk berkata bahwa mereka ingin membuatkan Kebo Iwa sebuah rumah yang besar. Kebo Iwa merasa senang sebab sejak dulu dia memang menginginkan sebuah rumah.
Setelah rumah dan pura selesai dibangun, Kebo Iwa lalu mulai menggali sumur. Karena tidak ada alat akhirnya Kebo Iwa menggunakan kedua tangannya untuk menggali tanah. Lama kelamaan sumur yang di gali Kebo Iwa semakin dalam. Kebo Iwa juga menggunakan sumur tersebut sebagai tempat peristirahatannya. Jika siang hari Kebo Iwa tidur di dalam sumur yang digalinya. Suatu hari ketika Kebo Iwa sedang tidur nyenyak di dalam sumur, kepala kampung segera mengumpulkan warganya di tepi sumur lalu memerintahkan warga untuk melempari Kebo Iwa dengan kapur. Mulanya Kebo Iwa tidak sadar akan bahaya tersebut. Namun setelah kapur yang dilempari penduduk sudah sampai ke hidungnya Kebo Iwa terbangun dan meronta kepanasan. Melihat hal itu penduduk semakin gencar menutup sumur tersebut. Kebo Iwa akhirnya mati tenggelam akibat air yang bercampur dengan kapur dan menciptakan panas yang melepuhkan kulitnya. Kebo Iwa terkubur dalam sumur yang digalinya sendiri. Lama kelamaan air sumur yang meluap itu berubah menjadi danau yang kini di sebut Danau Batur. Dan tumpukan tanah yang di gali dari sumur menjadi sebuah gunung yang dinamai Gunung Batur.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda disini. Saran dan kritik anda yang konstruktif akan dijadikan masukkan untuk pengembangan blog ini dalam rangka berbagi wawasan pengetahuan bagi para pengunjung.