Mengapa Kita Beragama?
Pada umumnya kita beragama karena
mengikuti lingkungan, khususnya lingkungan terdekat yaitu orang tua kita. Sejak
kecil kita diajak oleh orang tua kita mengikuti cara-cara agama. Kita diajak
sembahyang bersama pada hari raya. Pada usia tertentu kita dibuatkan
upacara-upacara agama. Ketika kita mulai dewasa kita bertanya. "Mengapa
kita beragama?". Jawabannya sebenarnya hampir sama dengan waktu kita
sembahyang dimasa kanak-kanak, yaitu agar kita selamat dalam menjalani hidup
ini.
Dengan cara bagaimana?
Dengan jalan mendekatkan diri kepada
Tuhan. Agama memberikan kita pedoman untuk mendekatkan diri kita kepada Yang
Suci. Carl Gustav Jung, psikiater terkenal kelahiran Swiss (1875-1967)
mengatakan: "Masalah spikologis masa kini adalah masalah kerohanian,
masalah agama. Manusia jaman ini haus dan lapar akan hubungan yang kokoh dengan
kekuatan-kekuatan spikis yang terdapat dalam dirinya. Kekurangan suatu hubungan
yang kokoh dengan hal-hal rohani (Tuhan) membuat manusia tidak mengalami pemekaran,
rasa sejahtera dan keamanan di dalam suatu dunia yang tenteram sentosa"
Apakah Semua Agama itu sama saja?
Agama-agama memiliki persamaan dan
perbedaan! Agama-agama pada dasarnya memiliki fungsi yang sama. Agama-agama
memberikan kita jalan untuk berhubungan dengan Hyang Suci (Tuhan), untuk
berhubungan dengan diri kita sendiri (spiritualitas) dan untuk berhubungan
dengan lingkungan, mahluk hidup dan alam sekitar kita (etika atau moral).
Agama-agama juga mewajibkan kita untuk menghormati hidup, hidup kita sendiri
dan hidup orang lain.
Tapi bagaimana hubungan itu
dilakukan, bagaimana kewajiban kita dilaksanakan?
Masing-masing agama memiliki cara
serta aturannya sendiri. Tiap-tiap agama memiliki kitab sucinya sendiri,
ajaran-ajarannya sendiri, ibadahnya sendiri, tokoh-tokohnya dan sejarahnya
sendiri. Bahkan pandangan mereka masing-masing tentang Tuhan juga berbeda.
Inilah sebabnya mengapa ada agama Hindu, agama Budha, agama Shinto, agama Khong
Hu cu, agama Tao, agama Islam, agama Kristen dan agama Yahudi.
Mari kita ambil contoh. Agama-agama
tertentu percaya pada takdir dimana nasib manusia sepenuhnya telah ditentukan oleh
Tuhan. Agama Hindu percaya pada Hukum Karma dimana nasib manusia ditentukan
oleh manusia itu sendiri. Ada agama yang percaya bahwa manusia hanya hidup
sekali, setelah mati, menunggu hari kiamat. Pada saat itu manusia dibangkitkan
kembali untuk diadili. Agama Hindu percaya pada reinkarnasi, dimana manusia
lahir kembali, diberikan kesempatan untuk menyempurnakan dirinya.
Perbedaan antara agama adalah suatu fakta yang harus diketahui. Agar kita tidak mencampur adukkan agama. Ibarat orang bertetangga, pagar yang baik atau tanda batas yang tegas justru akan mencegah tetangga itu bertengkar karena memperebutkan pekarangan. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk saling memperkaya wawasan.
(artikel kutipan)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda disini. Saran dan kritik anda yang konstruktif akan dijadikan masukkan untuk pengembangan blog ini dalam rangka berbagi wawasan pengetahuan bagi para pengunjung.