Pada
beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses
metamorfosis. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara
bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa.
B. Jenis-Jenis
Metamorfosis
Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis
sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk
larva dengan serangga dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah
sebagai berikut yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dewasa (imago). Telur
menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap dan tanda-tanda sayap juga
belum ada. Ketika berupa larva, serangga sangat aktif makan. Larva kemudian
mengalami perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang langsung membuat pupa,
tetapi ada juga yang lebih dulu membuat pelindung dari daun yang dilipat, tanah
atau pasir yang halus, sayatan kayu yang halus, dan bahan lainnya. Tempat
perlindungan di sekeliling pupa disebut kepompong atau kokon. Pada tahap pupa,
serangga tidak aktif makan, walaupun proses metabolism tetap berlangsung.
Setelah melewati tahap pupa, serangga akan menjadi dewasa (imago). Metamorfosis
sempurna contohnya katak dan kupu-kupu. Adapun proses metamorfosis pada katak yaitu sebagai berikut.
Metamorfosis pada katak
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur,
kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur
katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai
insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu
akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan
terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu,
kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan
paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan
berubah menjadi katak dewasa.
Selanjutnya proses metamorfosis pada kupu-kupu yaitu sebagai berikut.
Metamorfosis pada kupu-kupu
Selain
pada katak, metamorfosis sempurna juga terjadi pada kupu-kupu. Pertama-tama,
kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat kecil),
ulat tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang(ulat dewasa). Ulat
tersebut nantinya akan menempel pada pohon dan daun-daunan sehingga menjadi
kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor
kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi kupu-kupu dewasa.
Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna
yaitu metamorfosis yang hanya melalui tahap telur, nimfa, dewasa (imago). Serangga
yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa)
tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Perbedaan yang mencolok
adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai
bentuk dewasa. Secara umum nimfa dan serangga dewasa memiliki sifat yang sama.
Contohnya pada jangkrik, belalang dan capung. Berikut ini adalah gambar tentang metamorfosis tidak sempurna pada belalang dan capung.
Metamorfosis tidak sempurna pada belalang
Metamorfosis tidak sempurna pada capung
C. Pengertian Metagenesis
Metagenesis
adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan
dan tumbuhan yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan,
yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara seksual dan fase kehidupan yang
bereproduksi secara aseksual. Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji
(paku dan lumut). Pada tumbuhan tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di
dalam antheridium dan gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan
membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi individu
yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau
sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu
baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka generasi ini
disebut fase generatif (seksual) atau gametofit. Demikian seterusnya terjadi
pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut yang
sering kamu jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan paku yang kamu
lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran keturunan antara fase
sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis. Metagenesis pada
tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut).
Pada tumbuhan tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam
antheridium dan gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi
gamet betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut
fase vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai
akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan
gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit.
Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan
sporofit. Tumbuhan lumut yang sering kamu jumpai merupakan fase gametofit.
Sedangkan tumbuhan paku yang kamu lihat sehari-hari merupakan fase sporofit.
Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut
metagenesis.
Proses Metagenesis pada Tumbuhan Paku
Metagenesis pada tumbuhan paku
Daur
hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase
utama yaitu gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat
merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase
gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang
berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak
berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak
berdaun. Prothallium tumbuh dari spora
yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium
(antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan
arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak
memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium.
Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh
menjadi tumbuhan paku baru. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur
seperti ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak
mandiri. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung
embrio. Berikut adalah bagan metagenesis tumbuhan paku.
Bagan metagenesis pada tumbuhan paku
Proses Metagenesis pada Lumut
Metagenesis pada lumut
Pada
tumbuhan lumut, proses reproduksi baik secara seksual dan aseksual berlangsung
melalui suatu proses yang disebut sebagai metagenesis. Dalam metagenesis,
terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit (2n) dan generasi
gametofit (n). Ketika ada spora yang jatuh pada tempat yang sesuai, maka
spora tadi akan tumbuh menjadi protonema. Protonema tadi akan segera
tumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet jantan,
yaitu anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan
gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Apabila terjadi
fertilisasi antara spermatozoid dengan ovum maka akan terbentuk zigot,
zigot tadi akan segera berkembang menjadi sporogonium yang akan menghasilkan
spora. Spora yang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar
serta tumbuh lagi menjadi protonema. Siklus akan berjalan seperti semula. Adapun bagat metagenesis lumut seperti pada gambar berikut.
Bagan metagenesis pada tumbuhan paku
LuckyClub Casino Site - Lucky Club
ReplyDeleteLuckyClub is the official website of LuckyClub. luckyclub It is based out of Malta. We are licensed and licensed to offer a unique and rewarding gaming experience. We